Minggu, 28 Juni 2009

Gelas Kosong


Menurut Stephen P. Robbins, sebuah tim dapat menghasilkan sinergi yang positif bila dilakukan dengan usaha yang terkoordisasi. Usaha masing-masing individu dapat menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada penjumlahan input masing-masing individu. Tim dapat diklasifikasikan menurut sasarannya terdiri dari tim pemecah masalah, tim self-managed, tim lintas fungsi dan tim virtual. Tim pemecah masalah terdiri dari 5 sampai 12 orang dari departemen yang sama, bertemu beberapa jam dalam seminggu untuk mendiskusikan perbaikan kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja. Tim self-managed terdiri dari 10 sampai 15 orang yang mengambil tanggungjawab dari supervisor terdahulu. General Electric, General Motor, Hewlett-Packard, Honeywell, PepsiCo, Xerox menggunakan tim self-managed. Tim lintas fungsi terdiri dari karyawan pada tingkatan hirarki yang sama tetapi berbeda bidang, yang bekerjasama untuk mengerjakan suatu tugas. BMW, DaimlerCrysler, Ford, Honda, IBM, Nissan dan Toyota menggunakan tim lintas fungsional. Tim virtual menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan bersama dari anggota-anggota yang terpisah secara fisik agar dapat mencapai tujuan bersama. Tim virtual berkolaborasi secara online, tidak hanya terpisah ruang, tetapi terpisah antar benua. Boeing, Dell Computer dan Texas Instruments menggunakan tim virtual.

Tim berkinerja tinggi telah dijumpai mempunyai karakteristik bersama. Tim itu cenderung kecil. Berisi orang-orang dengan tiga tipe ketrampilan yang berlainan teknis, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, dan antar pribadi. Dengan tepat ketrampilan ini menandingkan orang-orang pada berbagai peran. Tim mempunyai suatu komitmen pada maksud bersama, meneggakan tujuan spesifik, dan mempunyai kepemimpinan dan struktur untuk memberikan fokus dan pengarahan. Tim itu juga menganggap diri mereka bertanggung jawab baik pada tingkat individual maupun tingkat tim dengan memiliki sistem evaluasi yang dirancang dengan baik dan system ganjaran. Akhirnya, tim berkinerja tinggi dicirikan oleh kepercayaan timbal balik yang tinggi di antara anggota-anggotanya.

Karena organisasi dan masyarakat individualistis menarik dan memberi imbalan prestasi individual, maka lebih sulit untuk menciptakan pemain tim dalam lingkungan ini. Untuk mengubahnya, manajemen hendaknya mencoba memilih individu-individu dengan ketrampilan antar-pribadi untuk menjadi pemain tim yang efektif, memberikan pelatihan untuk mengembangkan ketrampilan kerja tim, dan memberi imbalan individu-individu untuk upaya bekerjasama. Sekali tim dewasa dan berkinerja efektif, tugas manajemen tidaklah selesai. Ini karena tim dewasa dapat menjadi macet dan puas diri. Para manajer perlu membantu tim dewasa dengan nasihat, panduan, dan pelatihan jika tim ini harus terus membaik.

Microsoft hanya memperkerjakan orang-orang cerdas dan kemudian membentuk tim-tim kecil yang kreatif untuk mengerjakan suatu proyek dalam waktu tertentu. Setiap individu mempunyai peran yang sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan masing-masing. Setiap unit di perusahaan ini melakukan pekerjaan dengan pola yang relatif sama, yaitu membuat tim kerja yang relatif kecil dan secara bersama-sama menyelesaikan tugas dengan sukses. Setiap tim kerja di Microsoft, mempunyai kebebasan untuk menentukan cara terbaik menyelesaikan tugas dengan kreativitas yang mereka miliki. Meskipun demikian tetap dibingkai oleh pedoman tertentu. Keputusan-keputusan kecil masih menjadi kekuasaan ketua tim kecil. Rancangan besar tujuan dan kegiatan proyek selalu dipresentasikan kepada semua anggota untuk dibahas bersama-sama. Setiap tim kerja mengajukan cara pendekatan yang akan digunakan untuk menyelesaikan proyek. Proposal kemudian didiskusikan dan dibahas. Proposal yang ditolak, tim kerja harus membuat proposal baru. Keberhasil Microsoft bukan semata-mata karena Bill Gates dan Paul Allen, tetapi lebih ditentukan oleh tim kerja. Untuk menggerakkan organisasi dengan kecepatan tinggi, bukan dengan superstar, tetapi dengan super team. Masing-masing individu harus memfungsikan diri sebagai gelas yang kosong, sehingga dapat diisi oleh yang lainnya atau berfungsi memenuhi kebutuhan tim tersebut, bukan kebutuhan individu-individu masing-masing.

“Barang siapa berjalan untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, maka hal itu lebih baik daripada iktikaf selama sepuluh tahun. Barang siapa iktikaf mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah akan menjauhkan neraka tiga parit di antara dirinya. Setiap satu parit jaraknya lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat “ sabda Rasulullah saw.

sumber http://www.bukausaha.com

0 komentar:

Posting Komentar