Minggu, 27 Mei 2012

Don't Call Me ! Text Only ...



Membuka toko online punya kiat tersendiri. Berikut beberapa fakta untuk Anda tentang judul di atas :

Fakta nyata yang saya temukan: 90% yang menelepon TIDAK MEMBELI.

Fakta kedua, saya menyisihkan banyak waktu untuk menerima dan menjawab telepon, minimal 5-15 menit sekali telepon, karena rata-rata pertanyaan berkembang.

Fakta ketiga, meskipun dengan pembicaraan telepon yang panjang soal barang ini itu, ketika selanjutnya di konfirmasi order, dan di beri nomor rekening, mereka tidak juga mentransfer,sehingga order saya batalkan.

Dibalik itu ada fakta bahwa : pelanggan yang melakukan order via SMS 90% langsung ok dan transfer. 90% yang order melalui shopping chart, langsung mentransfer juga.

Padahal semua yang ditanyakan sudah muncul dan ditampilkan dengan jelas di Halaman FAQ, dan Halaman Cara Pembelian.

Fakta di atas sering terjadi pada pemilik toko online. Sekarang, percaya atau tidak, saya serahkan kepada Anda.

Sumber

Senin, 21 Mei 2012

Kenali Hierarki Kepuasan Konsumen

gorea.co.uk


Setiap customer di dunia berharap ketika dia berbelanja sesuatu, dia bukan hanya mendapatkan produk yang berkualitas tinggi tetapi juga pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik ini dapat dibentuk bila sang customer merasakan sebuah pengalaman berbelanja yang remarkable atau bermakna. Remarkable Experience ini dapat diciptakan bila customer service yang kita miliki sudah mempunyai mindset yang baik akan pentingnya service itu sendiri. Untuk dapat menciptakan mindset yang baik seorang customer service sudah harus paham akan tingkatan-tingkatan atau heirarki kepuasan customer. Saya disini membagi tingkat kepuasan menjadi 4, Basic, Expected, Desire and Unexpected (B-E-D-U).

BASIC
Basic adalah tingkatan dasar dalam mengukur kepuasan. Basic bermakna segala sesuatu yang sudah menjadi dasar agar seorang customer dapat puas akan service kita. Contohnya begini : Ketika saya naik taxi saya akan memilih taxi yang bersih,aman,dan tidak berbau. Bila hal-hal ini dapat dipenuhi maka saya akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

EXPECTED
Expected adalah tingkatan kedua dalam hierarki kepuasan customer. Expected bermakna hal-hal yang kita harapkan ada tetapi jika tidak ada tidak mengurangi kepuasan kita. Contohnya : Ketika saya naik taxi saya berharap pengemudi taxi saya tahu jalan, saya berharap argonya berjalan dengan benar. Hal-hal tersebut adalah hal yang saya harapkan terjadi jika saya naik taxi. Hal-hal tersebut akan menambah nilai kepuasan saya dari sekadar Basic jika terpenuhi.

DESIRE
Desire adalah tingkatan selanjutnya dalam hierarki kepuasan customer. Desire adalah hal-hal yang hanya ada dalam angan-angan kita ketika kita mendapatkan service. Contohnya : Ketika saya naik taxi alangkah enaknya jika ada tv nya, alangkah enaknya jika ruangan untuk kaki saya luas, alangkah enaknya jika sang pengemudi mau memutarkan radio kesukaan saya. Hal-hal tersebut tidak saya harapkan terjadi dan hanya ada dalam angan-angan ketika saya menaiki taxi. Saya tidak akan kecewa jika hal tersebut tidak ada tetapi akan sangat senang jika ada.

UNEXPECTED
Unexpected adalah tingkatan tertinggi dalam hierarki kepuasan customer. Unexpected adalah hal-hal yang bahkan tidak kita bayangkan akan terjadi tapi terjadi. Contohnya begini : Ketika saya naik taxi, di tengah-tengah kemacetan di ambang waktu berbuka puasa,tiba-tiba sang supir taxi menawari saya dengan gratis sebuah aqua gelas dan beberapa potong kurma. Anehnya hal ini bukanlah suruhan dari perusahaan tempat supir tersebut bekerja melainkan kesadaraan dia sendiri. Lebih mencengangkan ketika saya tahu bahwa sang supir non-muslim dan dia mempersiapkan itu sebagai inisiatif sendiri. Hal seperti inilah yang akan membekas buat saya. Apa yang dilakukan sang supir mencerminkan klo dia sudah mendapatkan mindset yang baik akan service.

Hal-hal seperti inilah yang harus kita tanamkan kepada diri kita ataupun customer service untuk membuat customer kita bukan hanya loyal tetapi juga mampu menjadi advokasi kita di luar sana. Tentunya contoh yang saya sebutkan diatas masih harus disesuaikan lagi dengan bisnis anda dan juga relevansinya dengan keadaan sekarang. Selain itu usahakan rubah perspektif anda menjadi perspektif konsumen. 

sumber

Minggu, 20 Mei 2012

Kita, Pendidikan, Skripshit, Dan Pengabdian

Saya harap menyiapkan secangkir kopi hangat yang nikmat atau teh hangat dan juga cemilan sembari menikmati artikel ini ^^



Tugas akhir (TA) atau lebih dikenal dengan istilah skripsi, thesis atau desertasi atau apapun itu, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jenjang pendidikan S1 hingga S3. Tapi mau dikemanakan tugas akhir itu?

Iseng-iseng saya menelusuri tiap-tiap perpustakaan yang ada di beberapa jurusan universitas yang ada di sumatera utara Medan sebagai sampel penelitian kecil-kecilan ini. Maka pemandangan pertama yang saya jumpai adalah anak-anak mahasiswa yang sibuk mencari literatur untuk kebutuhan bahan tugas akhirnya dan tumpukan tugas akhir yang sudah dijilid yang dibiarkan menggunung dan tertutupi oleh debu (jika sering dijadikan bahan literatur, maka tugas akhir itu tetap kelihatan bersih). Terlepas oleh stigma plagiat, 

Selidik punya selidik, dari tahun ketahun ada ribuan lulusan yang diwisuda oleh Universitas Sumatera Utara (USU) seperti yang diberitakan di sini.

Wow, ribuan kepala yang diwisuda dari berbagai jenjang program seperti dari diploma, sarjana, pasca sarjana dan doktoral. untuk 1 universitas sebesar USU. Maka ada ribuan TA yang juga akan "digudangkan" juga dong, walaupun hanya sebagian sangat kecil pengabdian dari TA tersebut yang berguna bagi orang lain.

Bagaimana dengan jumlah pengeluaran untuk biaya pendidikan perkepala hanya untuk menggudangkan TA Anda ? Variasi antara 10 hingga ratusan juta rupiah tergantung jenjang pendidikan yang di ambil dan status perguruan tinggi apakah negeri atau milik swasta. Yang pastinya jumlah yang dibutuhkan hanya untuk sekolah di perguruan tinggi saat ini hingga mencapai diatas 10 jutaan Rupiah hingga diwisuda.

Belum lagi dengan dinamika dari satu kepala yang sedang kuliah juga membuat kepala yang lain juga ikutan kena getahnya seperti orang tua kita yang makin pusing memikirkan pinjaman uang karena tingginya biaya kuliah, dosen yang makin killer karena sudah lama kehilangan esensi pendidikan di kamus pendidikan di kepalanya, dan segenap pihak stakeholder yang makin merunyamkan sistem pendidikan karena motifnya sudah material UUD (ujung-ujungnya duit) diatas kepentingan mencerdaskan anak bangsa. Maka katastropi pendidikan di Indonesia terlihat jelas di perguruan tinggi di Medan hanya dengan kenyataan di depan mata bahwa ada tumpukan TA yang berdebu yang makin menggunung yang tinggal dibakar saja karena sudah tidak cukup untuk disimpan di gudang penyimpanan TA. Seperti inikah nasib akhir TA lulusan perguruan tinggi?

Tidak sedikit pengorbanan para mahasiswa semester capek ini menguras tenaga, waktu, pemikiran dan uang yang pinjam sana sini untuk  menyelesaikan penelitian TA mereka. Belum lagi mereka ini berhadapan dengan karakteristik dosen-dosen pembimbing yang punya warnanya masing-masing dan administrasi yang makin centang prenang dengan adanya uang pelicin layaknya birokrasi di jajaran pelayanan publik.



Semakin banyak karya para lulusan seharusnya makin membuat Indonesia makin maju kesejahteraannya karena atas tebakan logika sederhana akan menunjukkan adanya korelasi tersebut. Tapi kenyataan berkata lain, malah tidak menunjukkan korelasi itu tapi menimbulkan masalah baru yang bernama : PENGANGGURAN TERDIDIK ! Kasihan !

Idealnya, Tugas Akhir adalah bentuk representatif para terdidik ini untuk terjun ke masyarakat untuk mengabdi agar Indonesia makin sejahtera. USU saja memiliki tri darma pendidikan untuk menunjukkan visi mereka bahwa para lulusannya adalah terbaik bagi masyarakat awam sekitarnya. Sialnya, peran perguruan tinggi hanya sebatas meluluskan mahasiswanya dengan setumpuk tugas akhir kuliah. Setelah lulusan diwisuda, berfoto ria bersama teman-teman, orang tua dan sanak keluarga, mengadakan sukuran atau pesta maka habislah sudah tugas besar perguruan tinggi. Bagaimana dengan kelanjutan hidup para lulusan ini ? "Emang gue pikirin? Cari sendirilah ! " Kira-kira begitulah lepas tangannya perguruan tinggi dibalik brand nama  besar perguruan tinggi tersebut.  Brand nama perguruan tinggi hanya sebagai pemanis di sertifikat lulus kuliah saja. Tidak lebih dari yang diekspektasikan. Begitu juga dengan TA yang dibiarkan menumpuk yang makin dimakan usia, debu, bahkan rayap. Miris !

Bagaimana solusinya ? Saya meng-googling sistem pendidikan Finlandia dari beberapa blogger dan artikel sebagai bentuk contoh pendidikan terbaik di semua tatanan pendidikannya mulai dari sejak SD hingga perguruan tinggi (klik di sini dan di sini) . Kita perlu belajar tentang esensi Tugas Akhir kuliah untuk membentuk watak sebagai pembelajar bahwa saya, Anda, beserta para lulusan yang lain sedang dihadapkan oleh problematika kemasyarakatan. Cukuplah pernyataan ini sebagai renungan: " Apakah karya penelitian tugas akhir ini akan berguna bagi masyarakat sebagai bentuk pengabdian? Atau akan berakhir begitu saja terdiam dan dibiarkan berdebu bahkan akan digudangkan ? "

Jangan sampai keluar stigma ekstrim bahwa ketimbang menghabiskan uang melanjutkan pendidikan yang tidak jelas di negeri ini dan TA nya dibiarkan teronggok tak berguna, lebih baik investasikan uangnya ke emas dan buka usaha kecil-kecilan. Masalah keilmuan, khan ada oom Google yang serba tahu. hehehehehehehe



Ngobrol dengan saya yuk :)

Sabtu, 19 Mei 2012

Inspiring Man - Eko Pratomo Suyatno-

Eko Pratomo Suyatno (Kanan)

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya– karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing– Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.

“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.
”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…” Sambil menangis

” Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya…”BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH SWT ”.

Dear my friends, that’s a true story from someone who taugh me about the important of investment three years ago. I wish i could be someone like him…to give all attention to family..i believe family is our precious thing..more than money or gold.
Ditulis oleh adriannugraha


Selasa, 15 Mei 2012

Gunakan Google Insight ! (Bagian 4-tamat)

Trend adalah pengungkit untuk meningkatkan penjualan produk. Bagaimana untuk melihat trend produk ditiap wilayah yang berbeda? Google Insight mencoba membuka tabir tersebut.

Berikut cuplikan videonya :

Gunakan Google Insight ! (bagian 3)

Tiap wilayah pemasaran produk memiliki karakternya masing-masing. Hal yang teramat dilarang jika satu strategi pemasaran pada suatu wilayah disamakan dengan wilayah yang lain.

Berikut cuplikan videonya :


Gunakan Google Insight ! (bagian 2)

"Kenali lawanmu untuk memenangkan perang"

Produk Anda memiliki pesaing ? Gunakan Google Insight untuk mengevaluasi kinerja brand produk Anda.

Yuk lihat cuplikan video berikut :



Gunakan Google Insight ! (bagian 1)

Bisnis selalu dimulai dengan riset pasar. Nah, bagaimana melakukan riset pasar secara online, kredibel dan juga powerfull. Yuk kita bermain sejenak dengan fasilitas yang disediakan oleh google, Google Insight.



Yuk kita lihat cuplikan video berikut:

Sudah tahu bagaimana cara menggunakan Google Insight. Sederhananya, kita menentukan kata kunci yang selalu dicari internet sebagai target pasar yang akan kita buat usaha/bisnis berdasarkan kata kunci yang kita sukai. So, gunakan saja Google Insight untuk melakukan riset pasar berdasarkan kata kunci yang menjadi favorit di dunia maya. Gampang ! ^^ 


Tips Bisnis Plastik


Plastik. Hampir setiap saat kita membutuhkan plastik sebagai pembungkus benda yang dibawa-bawa. Dari sudut pandang bisnis, bagaimana berbisnis plastik kecil-kecilan ?

kenapa membuka toko plastik?
1. toko plastik modal tidak lebih dari 5 juta Rupiah .
2. toko plastik selalu dicari oleh konsumen.
3. plastik bahan yang tahan lama bahkan bertahun-tahun.
4. zaman sekarang konsumsi plastik seperti makan permen. 

dan kenyataanya dimana kita berjalan atau berbelanja pasti kita menemukan plastik karena plastik merupakan kebutuhan yang tidak terpisahkan.

BELAJAR JENIS PLASTIK

1.Polypropylene (PP) adalah jenis plastik berwana transparan namun agak buram dikarenakan plastik ini terdapat campuran daur ulang.
Fungsi : kemasan makanan, perabotan rumah tangga dan bemper.
Kebutuhan Pasar : digunakan untuk pembungkus gula, minyak,

2.Polyethylene (PE) adalah jenis plastik yang berwarna transparan yang sangat bening dikarenakan plastik jenis ini original tanpa campuran.
Fungsi : sama seperti PE, namun plastik jenis ini biasanya untuk kemasan makanan.
Kebutuhan Pasar : Untuk pembungkus Kue, Penjual es, kantong ikan, kantong sayur

3.Low Density Poly Ethylene atau (LDPE) adalah bahan plastik yang fleksibel dengan kekuatan rendah.
Fungsi: plastik ini sangat tipis dan sangat kuat dan bila tarik akan melar hampir 4x ukuran normal.
Kebutuhan Pasar: : plastik ini untuk kemasan sayur, ikan, daging,buah dan biasanya plastik ini untuk penutup kedap udara dari suatu kemasan. pemasaranya hampir seperti swalayan, dan restoran.

4.Oriented Polystylene atau (OPP) adalah bahan plastik yan memiliki sifat sangat bening tetapi kurang tahan terhadap panas.
Fungis : Penggunaan plastik OPP bertujuan untuk menambah keindahan produk dan supaya tidak mudah robek, sebaiknya menggunakan Double Layer Side Gusset
Kebutuhan Pasar : plastik jenis ini biasanya mempunyai double side untuk kemasan obat, atau menyimpan untuk kemasan tertentu.

5.High Density (HD) adalah plastik berasal dari bahan daur ulang.
Fungsi: pengunaan plastik ini untuk kemasan barang
Kebutuhan Pasar : plastik ini bisa disebut tas kresek dan plastik jenis ini bayak diminati oleh pembeli. cirinya taskresek berwarna hitam atau berwarna pekat dan berbau

6. High Density Polyethylene adalah plastik berbentuk taskresek namun agak transparan tidak berasal dari bahan daur ulang.
Fungsi : pengunaan plastik ini bisa digunakan untuk kemasan barang atau makanan.
Kebtuhan Pasar : plastik jenis ini tahan untuk makanan panas, pembungkus soto, bakso, rawon, me ayam dan sanat aman digunakan. cirinya taskresek berwarna terang dan transparan tidak berbau


MACAM-MACAM PLASTIK

1. HD Polos = taskresek dgn harga pembelian perkilo namun masih dalam kemasan pack (harga sedang)
2. HD Los = taskresek dng harga pembelian perkilo namun kresek tidak dalam kemasan pack melaikan dikat saja per 1kg. (murah tidak bermerek)
3. HD pack = taskresk yang penjualanya dihitung per pack. (bermerek)
4. HD ukuranya 15(kecil), 21, 24(tangung), 28(besar), 32 (jumbo), 40(super jumbo), namun ukuran taskrek bisa dipesan sehingga merupakan relatif.

5. PE dan PP mempunyai ukuran yang sama
Ukuran plastik 10 cm x 20 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 1/4 kg
Ukuran plastik 12 cm x 25 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 1/2 kg
Ukuran plastik 15 cm x 30 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 1 kg
Ukuran plastik 20 cm x 35 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 2 kg
Ukuran plastik 25 cm x 40 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 3 kg
Ukuran plastik 30 cm x 45 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 4 kg
Ukuran plastik 35 cm x 50 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 5 kg
Ukuran plastik 40 cm x 60 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 6 kg s/d 10 kg
Ukuran plastik 45 cm x 65 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 11 kg s/d 15 kg
Ukuran plastik 50 cm x 75 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 16 kg s/d 25 kg
Ukuran plastik 60 cm x 100 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 26 kg s/d 50 kg
Ukuran plastik 75 cm x 130 cm, biasanya dipakai untuk kemasan 51 kg s/d 100 kg

6.Polybag merupakan plastik untuk tanaman harga penjualan terhitung per kg, harga sama pada semua ukuran dan ketebalan

7.PE rool bisanya untuk kemasan buah di supermarket, swalayan, atau juga untuk pelapis atap rumah agar tidak bocor. harga sama untuk semua ukuran dan ketebalan dan penjualan terhitung per-Kg

TRIK MEMULAI PENJUALAN

1. TENTUKAN PASAR
kira-kira apa kebutuhan pasar?
- Apakah pasar industri?
- Apakah pasar konveksi/garment?
- Apakah pasar rumah makan, kafe atau hotel?
- Apakah pasar tradisional?

2. PAHAMI PRODUK
Jika pasar yang dituju telah ditetapkan maka kebutuhan produk bisa diketahui, antara lain:
- Jenis produk plastik yang biasa diperlukan oleh pasar industri berskala besar adalah : plastik PP, plastik PE, plastik HDPE, plastik bubble sheet, plastik foam sheet, tali rafia, dan plastik PVC.
- Jenis produk plastik yang biasa diperlukan oleh konveksi/garment adalah : plastik polybag jenis OPP, PP, PE, dan HDPE (shopping bag).
- Sedangkan jenis produk plastik yang biasa diperlukan oleh pasar kafe/restoran/hotel adalah : perlengkapan dapur untuk pelanggan seperti tissue, plastik HDPE anti panas, plastik shopping bag, tusuk gigi, sumpit, plastik sampah, dll.
- Atau untuk keperluan umum/industri lainnya adalah gabungan dari pasar industri yang telah kami sebutkan diatas.

3. PROSPEK BISNIS
- Produk plastik merupakan produk yang paling banyak dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat.
- Produk plastik relatif tidak ada masa kadaluarsa, kecuali plastik tersebut terkena sinar matahari atau terkena air hujan sehingga menyebabkan plastik tersebut menjadi berubah warna dan lengket.
- Prospeknya dianggap menjanjikan dan baik.

4. MODAL
- Diperlukan tempat untuk berjualan halaman rumah, garasi rumah, toko.
- Pembelian produk meliputi : produk yang cepat laku (fast moving product) maupun produk yang lebih lambat lakunya (slow moving product).
- Perlu perhitungan untuk pembelian produk yang cash/transfer, kredit 1-4 minggu atau pembelian secara grosir dan eceran, karena kalau pembelian secara grosir biasanya lebih murah.
- Budget yang diperlukan berkisar antara Rp. 5Jt-10Jt.

5. Harga
- Untuk mendapatkan harga yang baik dan murah (bersaing).
- Membeli produk dari beberapa pabrikan dan distributor supaya mendapatkan produk dan harga yang baik.
- Dalam menjual kepada calon pembeli, berikan pelayanan dan harga yang baik sehingga kita bisa mendapatkan seorang pembeli yang akan menjadi seorang pelanggan (repeat order).

Namun, kita perlu mengendalikan bagaimana penggunaan plastik agar tidak merusak lingkungan hidup.

Demikian tips dari saya, SELAMAT MEMULAI USAHA DAN SUKSES UNTUK ANDA !


Minggu, 13 Mei 2012

5 Tips Mempertahankan Semangat Kerja


Monday morning sickness.

Yup, gejala ini selalu dihadapi oleh para pekerja/ karyawan di awal senin yang ceria ini. "Yaaa, senin lagi, senin lagi. Kerja lagi, kerja lagi." Kira-kira begitulah keluhan kebanyakan orang. 

Nah, di pagi ini saya membagikan kepada pembaca blog saya tentang mempertahankan semangat kerja. 

1.     Beberapa menit yang berguna. Meskipun pekerjaan tengah menumpuk dan harus cepat diselesaikan, tidak ada salahnya untuk beristirahat selama sekitar lima menit saja. Karena meski hanya seperberapa persennya saja dari 8-9 jam kerja, toh waktu istirahat sejenak dapat memompa kembali semangat Anda untuk kembali berkarir.

2.     Ngobrol dengan teman sepekerjaan? Kenapa tidak. Pasalnya, dengan berbicara dengan orang lain sejenak maka otak dan mood bisa terus siap siaga! Demikian kata para pakar. Pun, berbicara terbukti ampuh melenyapkan rasa kantuk, karena kita melakukan aktifitas yang melibatkan interaksi dari orang lain (dalam hal ini lawan bicara).Jadi, asalkan tidak sampai lupa lowongan pekerjaan kenapa tidak menjalani aktifitas sederhana yang satu ini?

3.     Ngemil? Boleh saja asal sehat. Bukan apa-apa, yang namanya iseng seringkali menyergap kita. Terlebih jika terus-menerus menghadapi pekerjaan yang seabreg jumlahnya. Oleh karena itu wajar saja kalau mulut ini ‘menuntut’ untuk ‘beraktifitas’ pula. Dan itu boleh saja dilakukan (asal camilannya yang sehat, seperti buah misalnya). Masih urusan makanan, ada baiknya ketika makan siang jangan mengkonsumsi makanan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Perut yang terlalu kenyang sangat potensial untuk membuat kita mengantuk dan hilang konsentrasi. Sementara makan terlalu sedikitpun bisa membuat perut ini tidak merasa nyaman dan akhirnya apalagi kalau bukan membuat kita hilang konsentrasi.

4.     Jangan lupa bergerak. Cara ini bermanfaat untuk mengembalikan mood yang menguap. Karenanya begitu ada waktu untuk bergerak seperti; menggelengkan kepala, menggerakan tangan atau berjalan dari meja satu ke meja lainnya, ya lakukan saja. Pun kalau mau lebih efektif lagi, pilihlah tempat makan yang agak jauh dari kantor saat makan siang tapi masih bisa dicapai dengan jalan kaki. Hmm…dijamin setelah makan siang dan sedikit bergerak semangat mengerjakan job Anda pun timbul kembali.

5.     Bagi yang terbiasa minum kopi, silahkan. Kenapa? Karena unsur kafein yang ada di dalamnya, dapat membuat mata ini tetap terbuka tak terganggu oleh rasa kantuk. Cuma masalahnya, tidak sedikit yang mengalami sakit perut atau buang air kecil sesudahnya. Makanya, cara ini hanya disarankan untuk mereka yang memang sudah terbiasa minum kopi dan cukup 2 cangkir kopi perhari.





Keep on spirit… :)

Jumat, 11 Mei 2012

Pribadi (Luar) Biasa



Selamat pagi pembaca blog saya :)

Masih sibuk dengan pekerjaan dan bisnis di hari sabtu ini ? Khan lebih asik bersantai dengan orang-orang yang disayangi ? atau malah asyik molor si tempat tidur ? :)

Nah, pernahkah Anda menemukan sesuatu yang unik dari orang-orang yang pernah Anda jumpai ? Saya yakin 100% Anda pasti menjawab "PERNAH" kecuali Anda hanya duduk berdiam di rumah.

Nah, keunikan dari orang-orang yang pernah Anda jumpai sesungguhnya adalah objek yang patut Anda ambil pelajaran akan suatu nilai kehidupan dari situ. Apakah nilai keunikan orang tersebut ? Yup, kalau saya menyebutnya personal brand.

Terus, untuk apa menjadi personal yang unik ? Jika ada orang yang menganggap dirinya unik, sesungguhnya keunikan yang ia miliki adalah aset berharga pribadi yang orang lain tak mungkin bisa meniru keunikannya . Contoh sederhananya adalah dengan menulis kreatif di blog pribadi seperti Anda yang saat ini sedang membaca hasil tulisan saya, hehehehehe :)

Banyak cara menjadi pribadi yang unik. Silakan Anda eksplorasi berbagai media seperti koran, jejaring sosial , dan googling yang meliput orang-orang yang memiliki keunikan personal brand tersendiri. Belajarlah dari situ, ambillah hal positifnya yang membuat Anda (termasuk saya) belajar memiliki brand tersendiri. Seperti kutipan yang pernah saya dengar dari sang master Golden Ways, pak Mario Teguh, " Jadilah pribadi yang pantas..." Maka jika boleh saya sambung, "Jadilah pribadi yang pantas dengan keunikan-keunikan yang luar biasa, membuat orang-orang yang Anda cintai begitu membutuhkan sejuta kebaikan yang unik nan luar biasa dari pribadi Anda."

Yup, karena hidup tak sekedar hidup, maka akan sayang jika dilewati hanya dengan pribadi yang biasa-biasa saja.

Siap menjadi pribadi (luar) biasa untuk menuju Indonesia yang lebih baik ?

Salam weekend :)


Sabtu, 05 Mei 2012

Yes! We Care

http://www.uaex.edu/images/depts/fcs/best_care/graphics/The_Best_Care.jpg

Dulu, pelayan hanya sekedar mengikuti apa yang dimau oleh pelanggan. Jika pelanggan mengatakan A, maka pelayan mengikuti apa yang di mau oleh pelanggan tanpa adanya nilai plus tersendiri yang menjadi ikon brand pelayanan di benak konsumen.

Sekarang, bentuk pelayanan yang primitif semacam itu sudah mulai ditinggalkan. New Wave marketing mengisyaratkan bahwa terjadi hijrah dari sekedar memberikan SERVICE yang memadai menjadi CARE terhadap pelanggan di era digital saat ini.

Melayani adalah kewajiban..
Tetapi kepedulian, pengertian, memahami dan melayani sepenuh hati adalah mutlak..

Sayonara SERVICE...
Selamat datang era CARE...

 


Jumat, 04 Mei 2012

Inside Google Plus One (Google +1)

Dunia digital saat ini sudah semakin dipermudah berkat adanya search engine paling canggih saat ini. Yup... google.com. Salah satu fitur menarik namun sering dianggap sepele bagi kebanyakan user (terutama di Indonesia) adalah fitur google +1 .

Apakah fitur google +1 ? Secara garis besar, fitur ini mirip dengan like yang ada di facebook. Fungsi dan Manfaat Google Plus One ini biasanya digunakan disebuah Post/Artikel di internet, umumnya ditemukan di Akun Blog Website dan di Google Plus, bila anda klik Google Plus One ini berarti anda menyukai status/post orang tersebut otomatis anda membantu untuk merekomendasikan blog/post tersebut kepada teman-teman sosialnya (teman dalam lingkaran) atau di google profil nya, ini contoh pada google profil.

Google system sendiri menyebutkan bahwa Google Plus merupakan :
"+1 is the digital shorthand for 'this is pretty cool.' To recommend something, all you have to do is click +1 on a webpage or ad you find useful. These +1's will then start appearing in Google's search results"
Maksudnya kurang lebih :
Dengan +1 ini berarti anda telah merekomendasikan web tersebut ke yang lain, dan akan ditampilakn di pencarian google.
Nah, berarti Fungsi Google Plus One (+1) ini diantaranya adalah (Opini Pribadi):

Klik +1 berarti menyukai web seseorang, memberikan rekomendasi web/artikel tersebut ke pada orang lain dalam satu jaringan, merekomendasikan/membantu Web/Artikel tersebut tampil ke Search Engine, contohnya Google.

Silakan lihat video berikut ini: (Courtesy Youtube)



Dengan adanya fitur google +1, google mencoba untuk meng-indeks konten pada hasil pencarian  bukan lagi berdasarkan banyaknya atau key word/kata-kata yang ada pada artikel/ konten, tapi berdasarkan manfaat konten (inbound) tersebut sehingga pembaca ataupun pengunjung suatu web dengan sukarela untuk merekomendasikan isi artikel tersebut ke mesin pencarian google sehingga akan lebih mudah terindeks (bahkan dapat muncul pada halaman pertama hasil pencarian google). 

 Dari segi bisnis, fitur +1 membantu mempositioning-kan brand di internet sehingga mempermudah brand tersebut menjadi viral marketing. Tentu ada tantangan tersendiri untuk mengajak pengunjung suatu situs bisnis untuk meng-klik +1.   

 Nah, dengan adanya fitur ini akan lebih baik jika Anda memiliki akun GMAIL sebagai langkah pertama untuk merekomendasikan konten terbaik ke seluruh pengguna internet di seluruh dunia yang menggunakan fasilitas search engine google.com. Yuk sambil baca konten, sekalian di klik +1 -nya ya :)

Yup, sepertinya google sudah hijrah dari key word oriented, menjadi content oriented.  


Ngobrol dengan saya yuk di sini ^^


Sepenggal Kisah Inspirasi - Belenggu Cinta Suamiku-

Hidup ini sering membuat kita lupa terhadap jasa-jasa orang yang begitu mencintai kita dengan setulus hati hingga ajal menjemputnya dan membuat kita terbelenggu oleh kerinduan yang begitu mendalam.


Semoga sepenggal peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :)

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.
Istriku tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak kan pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.


Ngobrol dengan saya yuk di sini ^^

Ketika Orang Tua Kita Makin Menua

Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.

Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Di saat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku. Di saat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu

Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Di saat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan mu

Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Di masa kecilmu, Daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Di saat saya membutuhkanmu untuk memandikanku

Janganlah menyalahkanku. Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Di saat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern

Janganlah mentertawaiku. Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan di saat itu

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untu berjalan,

Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan di masa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan

Di saat daku melupakan topik pembicaraan kita,

Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.

Di saat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.

Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu di saat engkau mulai belajar tentang kehidupan...

"DULU daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku. Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu. Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu" 



Sumber : anonim


Ngobrol dengan saya yuk di sini ^^