Minggu, 11 Maret 2012

Bahan Bakar , Energi dan Kita



Harga BBM (katanya) pasti naik. Tinggal menunggu waktu di bulan April 2012. Begitulah angin "surga" yang dihembuskan pemerintah RI saat ini kepada 230 juta rakyat yang saat ini kebingungan dengan isu tersebut. Bingung dalam artian "menyesuaikan" isi dompet dengan kenaikan harga kebutuhan seperti sembako. Bukan hanya sembako, tapi semua barang ada bandrol harganya, pasti harganya ikutan naik . Inilah fenomena yang membingunkan seluruh rakyat Indonesia.

Dimanakah keberpihakan pemerintah yang saat ini sedang krisis intelektual, empati dan emosional dalam menghadapi kenaikan harga BBM ? Apakah program BLT adalah program ampuh untuk "menyurutkan" kemarahan publik akan kenaikan BBM. Katanya khan orang-orang dipemerintahan itu adalah orang-orang intelektual jebolan dari berbagai universitas terkemuka, tapi kok ngurus BBM aja kok gak becus ya ? Begitulah komentar dari beberapa teman blogger saya.

Sebenarnya tidak bijak ketika ada masalah didepan kita, kita selalu mencari kambing hitam. Menurut saya pemerintahan sekarang sudah keterlaluan gobloknya. So, untuk apa juga kita sibuk berdemo agar kuping mereka terbuka mendengarkan aspirasi kita toh ? Nah, kita rombak dulu yuk mind set yang harus kita miliki agar isu ini justru sebenarnya menjadi cambuk agar kita bergerak maju melangkah menuju era Indonesia menjadi lebih baik.

Dengan BLT, sebenarnya hanya menimbulkan masalah baru. Bagaimana jika BLT dialih fungsikan untuk memperbaiki infrastruktur seperti jalan untuk mempermudah jalur ekonomi rakyat. Kemudian BLT dialih fungsikan untuk alternatif bahan bakar yang lebih murah dan ramah lingkungan. Pembangunan SPBBG salah satunya. Bisa juga BLT dialih fungsikan untuk riset bahan bakar yang sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Bukankah Indonesia (katanya) kaya ragam sumber daya alam untuk kebutuhan energi ? (sumber) Tapi jangan lupa, walaupun Indonesia kaya ragam sumber daya alam untuk kebutuhan energi, sebenarnya dengan pasokan BBM yang ada saat inipun, kita tidak harus rela mengelus dada untuk antre BBM (sumber)

Saya tidak akan menjabarkan data-data statistik kepada Anda sebagai alasan empiris untuk menaikkan harga BBM. Saya pun pusing melihat data tersebut dan mencernanya, konon lagi Anda toh? hehehehehehhe. Saya juga blogger layaknya rakyat jelata kok :)

KREASI. Itulah mind set yang harus ditanamkan ke pikiran kita sebagai rakyat. Kita adalah negara yang kaya ragam energi, tapi kita miskin kreasi untuk mengolahnya sebagai energi untuk kebutuhan sehari-hari (sumber)

Ssssttt...diam-diam, sekelompok orang yang jeli melihat peluang ini sebagai lahan untuk berbisnis di bidang ketersediaan energi dengan bijak lho :) Proyeksi saya, bisnis dibidang ketersediaan energi sangat booming kedepannya.

Nah, masihkah kita terus sibuk mencari pihak yang patut dipersalahkan untuk kenaikan harga BBM? Biarkan tugas rakyat "mengkontrol" pemerintah, tapi tugas lain untuk menyediakan sendiri kebutuhan energi jauh lebih penting !

Jadikan diri kita bagian dari solusi, bukan menambah runyam permasalahan dan keadaan.


Salam Inspirasi untuk Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar